Unsur Periode Ketiga DAN KEEMPAT
1.unsur periode ketiga
a. Sifat Fisik
Pada umumnya energi ionisasi
bertambah dengan bertambahnya elektron valensi tetapi pada Mg ke Al turun dan pada
P ke S turun. Hal ini disebabkan :
12Mg : ( Ne ) 3s2 merupakan konfigurasi penuh 3s2
bersifat stabil
13Al : ( Ne ) 3s23p1 merupakan konfigurasi tidak penuh 3p1
bersifat lemah
15Al : ( Ne ) 3s23p3 merupakan konfigurasi setengah penuh 3p3
bersifat stabil
16S : ( Ne ) 3s23p4 merupakan konfigurasi tidak penuh 3p4
bersifat lemah
b. Sifat Kimia
1. Logam & Non Logam
Logam ( Na, Mg, Al ) : L(s) à Lx+(aq) + xe
1. Logam & Non Logam
Logam ( Na, Mg, Al ) : L(s) à Lx+(aq) + xe
Ampoter ( Al ) : 2Al(s) + 6H+(aq) à 2Al3+(aq) + 3H2(g)
2Al(s) + 2OH-(aq) + 6H2O(l)à
2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)
Metaloid ( Si )
Non logam ( P, S, Cl ) : P + 3e à P3- S + 2e à S2- Cl2 + 2e à 2Cl-
2. Reduktor
& Oksidator
Reduktor ( Na,
Mg, Al, Si, P, S ) : M(s) + 2H+(aq) à M+(aq) + H2(g)
Si(s)
+ Cl2(g) à SiCl2(l)
P4(s)
+ 5O2(g) à P4O10(s)
S8(s)
+ 8O2(g) à 8SO2(g)
Oksidator ( P, S, Cl ) : 3Ca(s) + P4(s) à 2Ca3P4(s)
8Cu(s)
+ S8(s) à 8CuS(s)
S8(s) + 8Cl2(g) à
8SCl2(s)
3. Keasaman & Kebasaan
Asam : MOH à MO- + H+ (
Jika M unsur dengan EI besar misal P, S, Cl )
Ampoter :
MOH à MO-
+ H+ atau M+ + OH- ( M = unsur ampoter )
Basa : MOH à M+ + OH- (Jika
M unsur dengan EI kecil misal Na,Mg, Al )
1.UNSUR PERIODE KEEMPAT (Unsur transisi)
a. Pengertian
Unsur Transisi merupakan
unsur-unsur yang elektron terakhirnya mengisi sub kulit d. Oleh karena itu
unsur transisi disebut juga unsur blok d. Dalam sistem periodik unsur transisi
terletak antara golongan IIA – IIIA dan dimulai dari periode ke-4 dan terakhir
pada periode 7. Pada unsur transisi terdapat pula unsur transisi dalam yaitu
deret lantanida ( blok 4f ) dan deret aktinida ( blok 5f ). Unsur transisi
dalam terletak pada golongan IIIB
b. Konfigurasi Elektron &
Letaknya dalam Sistem Periodik
c. Sifat-sifat
1. Bersifat Logam
Semua unsur transisi bersifat
logam, hal ini disebabkan pada sub kulit terluar hanya terisi oleh satu atau
dua elektron maka berakibat energi ionisasinya kecil sehingga mudah untuk
melepaskan elektron. Dibandingkan dengan unsur golongan utama ( golongan A )
unsur transisi lebih keras dan titik cair atau titik didihnya lebih tinggi. Ini
akibat dari elektron yang lebih banyak pada kulit yang belum lengkap ( sub
kulit d ), sehingga membentuk ikatan logam yang lebih kuat.
2. Ionnya Berwarna
3. Bersifat Katalis
Unsur transisi lebih banyak
dipakai sebagai katalis pada reaksi-reaksi kimia sebab dapat mempercepat reaksi
dengan cara menimbulkan aspek permukaan ( bidang sentuk reaksi ) yang lebih
luas.
Contoh :
-
V2O5
katalis pada industri pembuatan asam sulfat ( Proses Kontak )
-
Serbuk
besi pada industri pembuatan amoniak ( Proses Haber Bosch )
-
Logam
platina dan nikel pada reaksi-reaksi organik
-
Ion
Zn2+ pada reaksi hidrolisis protein menjadi asam amino
-
Ion
Cu2+ pada reaksi pembentukan haemoglobin
4. Terpengaruh Medan Magnet
Unsur atau ion logam transisi
kebanyakan terpengaruh oleh medan magnet ( paramagnetik ) karena ada beberapa
elektron pada orbital-orbitalnya belum berpasangan, makin banyak jumlah
elektron yang tidak berpasangan makin terpengaruh oleh medan magnet (
feromagnetik ). Sebaliknya jika semua elektron pada orbital-orbitalnya sudah
penuh maka tidak terpengaruh medan magnet ( diamagnetik ).
5. Bilangan Oksidasi
6. Membentuk Ion Kompleks
Rumus umum ion
kompleks : [ M(P)x(Q)y]z
M = atom pusat (kation logam transisi)
P,Q = ligan ( anion / molekul )
x,y = jumlah ligan
x+y= bilangan koordinasi
z
= muatan ion kompleks ( + / - )
Contoh :
1. Tentukan atom pusat, ligan,
muatan ion kompleks dan bilangan koordinasi dari ion kompleks [ Fe(H2O)2(SO4)4]5-
Jawab :
-
atom pusat Fe3+ -
muatan ion kompleks = -5
- ligan H2O dan SO42- - bilangan
koordinasi = 6
2. Tuliskan rumus ion kompleks
jika tersusun atas atom pusat Cr3+, ligan NH3 dan C2O42-
dengan bilangan koordinasi 6 serta muatan ion kompleks -3 !
Jawab :
Misal bilangan oksidasi atom pusat = +3, jumlah NH3= x
dan jumlah ligan C2O42- = y
Maka : 3 + x ( 0 ) + y ( -2 ) = -3 è y = 3
x + y = 6 è x = 3
Jadi rumus ion
kompleksnya : [Cr(NH3)3(C2O4)3]3-
3. Tuliskan reaksi ionisasi ion
kompleks : [Fe(S2O3)3(SCN)2Cl]7-
Jawab : [Fe(S2O3)3(SCN)2Cl]7-
à Fe2+ + 3 S2O32- + 2SCN- + Cl-
Tatanama Ion Kompleks
1. Tentukan jumlah ligan
Jika jumlahnya 1
= mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa, 7 = hepta, 8 = okta,
9 = nona, 10 = deka
2. Tulis nama ligan
3. Jika ion
kompleks bermuatan negatif nama atom pusat menggunakan bahasa latin diakhiri kata “at”.Sedangkan jika ion kompleks bermuatan positif nama atom pusat menggunakan bahasa indonesia .
4. Tulis bilangan oksidasi
atom pusat dengan angka romawi dalam tanda “(
)”
Contoh :
1.
Tuliskan nama ion kompleks : a. [Cr(NH3)3(C2O4)3]3-
b. [Fe(S2O3)3(SCN)2Br]7-
2.
Tuliskan rumus ion kompleks
dari :
a.
ion tetra amino tembaga ( II )
b.
ion trioksalato disiano
monokloro nikelat ( III )
Jawab :
1. a. ion triamino trioksalato kromat
(III)
b. ion tritiosulfato ditiosiano monobromo ferat (III)
2.
a. [Cu[NH3]4]2+
b. [Ni(C2O4)3(CN)2Cl]6-
Terima kasih, jelas banget disertai contoh penjelasannya
ReplyDeleteNew web site is looking good. Thanks for the great effort. jual bahan kimia untuk sabun
ReplyDeleteunusur transisi periode 3 dan 4
ReplyDelete